1. Pengakuan secara jujur dari Datuk Anwar Ibrahim pada NewYork
Times.Bahwa sebagian besar pemimpin Malaysia terlalu pongah dan sombong meskipun
sebenarnya Malaysia
adalah
negara
lemah dan korup sehingga tidak
bisa
menghargai negara-negara tetangganya.(Di Indonesia
ada KPK).
2. Terbatasnya akses informasi dari media informasi (surat kabar, televisi
dan lain-lain) bagi rakyat Malaysia sehingga hanya sedikit saja informasi
mengenai negara-negara tetangga yang dipunyai. Hal ini menyebabkan
hidup
rakyat Malaysia
seperti katak dalam tempurung.
Akibatnya, mereka merasa pintar padahal sesunggunya hidup dalam kemalasan dan
kebodohan yang
teramat sangat. Nilai-nilai demokrasi yang
dicapai oleh negara tetangganya tidak banyak diketahui oleh rakyat Malaysia.
Hal ini memang disengaja oleh pemerintah mereka agar
rakyat tetap bodoh sehingga tidak membahayakan kekuasaan mereka.(Malaysia negara
demokrasi????).
3. Menurut analisis Robert C. Lie (Times magazine, June 2007), fenomena
yang berlaku di Malaysia ini dalamistilah psikologi merupakan mekanisme
pertahanan diri. Intinya, adanya kelemahan, kebodohan, serta
kegagalan bangsa
Malaysia mengaktualisasikan diri sebagai suatu bangsa yang
bisa dihormati oleh bangsa lainnya menyebabkan mereka berusaha sekuat tenaga
membalik penilaian tersebut dengan
memberikan stigma yang
lebih
jelek terhadap negara tetangganya.
4. Analisis dari Dinas
Rahasia Russia (2006) terhadap fenomena teroris Dr. Azahari dan Nurdin Moh.
Top,menyatakan bahwa kedua orang tersebut adalah merupakan kaki tangan / agen
rahasia Malaysia bekerjasama dengan
CIA disusupkan ke Indonesia
untuk
mencegah
fenomena
kebangkitan Islam
moderat di Indonesia.
Seperti Analisis dari
CIA, keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia
yang
diikuti dengan
kebangkitan Islam di Indonesia
akan menjadikan Indonesia
sebagai Negara besar dan maju di regional Asia Pasifik. Kondisi ini jelas tidak
menguntungkan
bagi Malaysia yang
berupaya menjadi pemimpin di wilayah ini namun tidak memiliki kemampuan sama
sekali. Kepentingan USA terhadap wilayah ini juga akan terganggu bila Indonesia
berhasil muncul menjadi Negara besar dan maju di kawasan
ini.
5. Dalam era globalisasi dewasa ini, peperangan bukan
lagi menjadi suatu kunci bagi memenangi suatu persaingan. Justru saat ini yang
dibutuhkan adalah
soft power. Keunggulan budaya salah
satunya. Dalam banyak hal ini jelas sekali keunggulan budaya Indonesia atas
Malaysia. Lagu-lagu
Indonesia banyak membanjiri Malaysia, bahkan menjadi top chart di negara mereka.
Belum lagi hasil-hasil
budaya lainnya seperti film, kerajinan, pencak silat, kebudayaan tradisional,
dan lain-lain. Arsitektur misalnya, sudah
menjadi pengetahuan
umum bila menara kembar Petronas mencontek dari desain Candi Prambanan di
Indonesia. Fenomena ini diakui oleh budayawan serta
banyak artis
Malaysia, salah satunya adalah Amy yang mau melepas keperawanan nya [Sebelum melepas keperawanan nya]”
href=”http://kanankirioke.com/2012/01/baca-ini-dulu-buat-yang-mau-melepas-keperawanan-nya-sebelum-melepas-keperawanan-nya”>yang
begitu gundah atas membanjirnya produk budaya dari Indonesia ke
Malaysia.
6. Tidak ada satupun kurikulum mancanegara yang
memasukkan mata pelajaran bahasa Malaysia kedalam kuliahnya, satu-satunya
turunan dari bahasa melayu yang dijadikan kurikulum pendidikan bahasa asing
adalah bahasa Indonesia.(University di Australia, Belanda, Rusia, China,
Jepang, Eropa, USA). Hal ini disebabkan karena bahasa Indonesia merupakan salah
satu bahasa yang berpotensi semakin besar pemakaiannya di dunia
(UNESCO).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar